Sabtu, 17 September 2011

terselubung

terselubung


Sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman

Posted: 17 Sep 2011 12:00 AM PDT

Menyebut Times New Roman, tentu banyak orang yang tahu. Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia pengetikan. Keberadaannya dikenal luas oleh orang dari berbagai kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?


Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Kecintaannya pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester. Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).

Berawal dari Surat Kabar "Times"
Selama kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf, pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, "The Times merupakan koran yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis, konsistensi, dan ekonomis bagi The Times".

Karena kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf "Times" ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan huruf ini.

Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang "Times Roman" secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama "Times Roman", sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama "Times New Roman".

Pada era '80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalah kan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.

Lepas dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris.

sumber

7 Alat Penyiksaan Paling Mengerikan

Posted: 16 Sep 2011 11:00 PM PDT

SHOESORTURE
Sepatu yg injakannya terdapat duri2 besi yang tajam yang digunakan untuk memborgol kaki para narapidana di dalam penjara.

HERETIC'S FORK


2 mata garpu depan belakang yg di ikat di leher ,1 arah di tancapkan di bawah dagu dan 1 nya lagi di tancapkan di bawah leher.

DUNKING STOOL


Alat ini digunakan khusus menghukum para kaum wanita. Wanita yang disuruh duduk di kursi yg tepat diatas sungai dan setelah itu kursi itu di naikturunkan dari sungai yg dalam dan kotor sampai wanita tersebut tewas kehabisan nafas.

THE BOOTS TORTURE

Bagian dalam berduri tajam untuk menusuk lengan kaki.Seharusnya alat ini menggunakan kayu yg di paku ke lengan kaki bagian depan dan belakang tapi karena gambarnya ga ada.

WATER TORTURE

Hukuman ini berasal dari Eropa Timur dan biasanya di lakukan juga di jepang. Hukuman ini memaksa si korban meminum air dalam jumlah yang banyak! dan setelah korban tidak sanggup menahan lagi,nah saat itulah hukuman di lakukan,si algojo langsung melompat tepat diatas perut yg sudah kembung...diteruskan hingga korban tewas..

CAT'S PAWS


Sangat simple , korban diikat dan di angkat dan alat ini akan perlahan2 merobek kulit dan seisi tubuh korban hingga ke tulang.

THE RACK

Kedua tangan dan kaki korban di ikat dengan tali dalam arah yg berlawanan dan tali tersebut ditarik secara paksa mengunakan mesin sampai tubuh si korban hancur dan terbelah 2

QUARTERING BY HORSES

Sama seperti The Rack tapi kalau yang ini satu persatu bagian tangan dan kaki di ikat satu satu dan ditarik dengan menggunakan kuda dan secara bersamaan tubuh korban dalam sekejab semuanya terputus dari badan.

sumber

10 Kampus Berbintang di Indonesia

Posted: 16 Sep 2011 10:00 PM PDT

Ratifikasi universitas belakangan ini tidak ubahnya dengan ratifikasi hotel, yakni dengan menggunakan simbol bintang.
Bagaimana tidak, sebuah laman dengan nama QS Star Top University meratifikasi puluhan universitas di Indonesia dengan memberikan skor menggunakan simbol bintang.

Ada pun poin yang dinilai yakni penelitian, kepegawaian, pengajaran, infrastruktur, internasionalisasi, inovasi, dan keadministrasian.

Masing-masing poin tersebut diratifikasi, untuk menentukan berapa jumlah bintang guna menyandang predikat Universitas paling Tp versi QS STARS "Rated for Excellence" 2011.

Berikut daftar Universitas paling Top versi QS STARS, yang dikutip:

1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
ITB mendapat skor bintang paling tinggi, yakni empat bintang. Kampus Ganesha ini mendapat lima bintang pada poin internasionalisasi dan teknologi engineering, empat bintang pada poin infrastruktur, dan inovasi, tiga bintang untuk penelitian, kepegawaian dan administrasi, serta satu bintang untuk pengajaran.

2.Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
ITS mendapat tiga bintang pada QS STARS Rated for Exellence 2011, dengan perolehan bintang tertinggi pada poin infrastruktur, inovasi, dan administrasi, yakni sebanyak lima bintang. Empat bintang pada poin kepegawaian, tiga bintang untuk poin internasionalisasi, dua untuk pengajaran, serta satu binitang untuk penelitian.

3. Institut Pertanian Bogor (IPB)
Kampus ini merupakan kampus "bintang dua" pada QS STARS, dengan perolehan bintang terbanyak pada poin internasionalisasi sebanyak lima bintang, dan masing-masing empat bintang pada poin infrastruktur dan inovasi, tiga bintang untuk administrasi, masing-masing dua bintang untuk kepegawaian dan pengajaran, serta masing-masing satu untuk Pertanian dan penelitian.

4. Universitas Diponegoro (Undip)
Meski mendapat dua bintang, undip unggul di infrasturktur dan administrasi dengan memperoleh lima bintang. sebanyak empat bintang untuk poin internasionalisasi, tiga bintang untuk kepegawaian, dan masing-masing satu bintang untuk penelitian, pengajaran, serta inovasi.

5. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Mendapat dua bintang secara keseluruhan, dengan bintang terbanyak pada poin internasionalisasi dan administrasi, empat bintang pada infrastruktur, tiga bintang untuk kepegawaian, dua bintang untuk penelitian dan masing-masing satu bintang untuk pengajaran dan inovasi.

6. Universitas Jember (Unjem)
Unjem menyandang kampus bintang dua dengan penyebaran bintang terbanyak pada poin infrastruktur dan administrasi, yakni sebanyak lima bintang. Masing-masing tiga bintang untuk internasionalisasi dan kepegawaian, dan masing-masing dua bintang untuk pengajran dan penelitian.

7. Universitas Gunadarma (Gundar)
Termasuk salah satu kampus bintang dua dengan perolehan skor lima bintang pada administrasi, maing-masing empat pada kepegawaian dan inovasi, tiga bintang untuk infrastruktur, dan masing-masing satu bintang untuk inovasi dan pengajaran.

8. Universitas Katolik Parahiyangan (Unpar)
Secara keseluruhan, Unpar mendapat predikat bintang dua, dengan poin adminstrasi sebagai poin yang mendulang lima bintang, empat bintang pada infrastruktur, masing-masing tiga bintang untuk internasionalisasi dan kepegawaian, serta masing-masing satu bintang pada poin pengajaran dan inovasi.

9. Universitas Brawijaya (UB)
UB juga mendapat dua bintang untuk Rated for Exellence. Dengan penyebaraan masing-masing empat bintang untuk kepegawaian dan administrasi, masing-masing tiga bintang untuk infrastruktur dan inovasi, dua bintang untuk penelitian, serta maing-masing satu bintang untuk pengajaran dan internasionalisasi.

10. Universitas Bina Nusantara (Binus)
Binus mendapat dua bintang secara keseluruhan, dengan perolehan bintang terbanyak di poin infrastruktur, sebanyak empat bintang. Masing-masing tiga bintang pada kepegawaian dan administrasi, dua bintang untuk internasionalisasi, serta masing-masing satu bintang untuk penelitian dan pengajaran

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar