DediNews |
- Teh Daun Jati Punya Khasiat Turunkan Berat Badan
- Ilmuwan Temukan Teknik Perkirakan Sisa Usia
- Senator AS Tuntut Privasi Google & Apple
- Suku Pedalaman Amazon Tak Kenal Konsep Waktu
- Dhani Akan Luncurkan Buku Melawan Tokoh Radikal
Teh Daun Jati Punya Khasiat Turunkan Berat Badan Posted: 27 May 2011 02:39 AM PDT DediNewsOnline.COM - Selama ini, kegunaan daun pohon jati sudah dikenal sebagai pembungkus makanan tradisional seperti Nasi Jamblang khas Cirebon dan Gudeg khas Yogyakarta. Tak hanya sekedar jadi pembungkus, daun jati ternyata juga memiliki khasiat besar bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Jati merupakan nama umum untuk tanaman tropis Tectona grandis yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dan Selatan seperti Indonesia, Malaysia, India dan Myanmar. Manfaat dari kayu jati sudah tidak diragukan lagi sebagai bahan baku perabot rumah seperti mebel, daun pintu dan jendela, serta perabot rumah lainnya. Meski tak setenar kayunya, ternyata daun pohon jati juga memiliki manfaat besar untuk menurunkan berat badan secara alami bila diseduh sebagai teh herbal. Berawal dari tradisi China, teh daun jati telah menjadi pelangsing alami yang aman untuk kesehatan. Menurut beberapa penelitian, teh daun jati bahkan bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, seperti dilansir findteaonline, Jumat (27/5/2011). Teh daun jati memiliki kemampuan utama untuk meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Hal ini menjadikannya sebagai pelangsing alami yang bisa membantu menurunkan berat badan, melancarkan sistem pencernaan dan buang air besar (BAB), mencegah obesitas (kegemukan), mengurangi selulit dan menurunkan kolesterol jahat. Minum secangkir teh daun jati juga membantu menyegarkan tubuh dan membuat kulit tambah lebih segar. Tak hanya menurunkan berat badan, sebagai minuman sehat teh daun jati juga mengandung antioksidan yang bisa membantu mencegah diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit lainnya. Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna, meski sudah minum secangkir teh daun jati secara teratur, sebaiknya tetap diimbangi dengan latihan yang tepat dan pola makan yang sehat. Sayangnya hingga kini belum ada penelitian klinis dari manfaat daun jati. Khasiat daun jati yang bisa menurunkan berat badan hanya didapat dari tradisi turun temurun. Beberapa orang yang melakukan tradisi minum daun jati mengaku menjadi lancar buang air besarnya (BAB) dan menurunkan nafsu makan. Oleh : Merry Wahyuningsih - detikHealth |
Ilmuwan Temukan Teknik Perkirakan Sisa Usia Posted: 26 May 2011 11:05 PM PDT DediNewsOnline.COM - Sekelompok ilmuwan menawarkan suatu teknik untuk memprediksi berapa lama sisa usia Anda. Teknik ini menggunakan tes darah. Seperti apa? Perkiraan ini dilakukan dengan menghitung panjang Telomeres, bagian DNA di ujung kromosom. Telomeres bisa menjadi indikator penting dan akurat percepatan penuaan manusia. Namun tak dipungkiri, pelaksanaa tes ini bisa menimbulkan kekhawatiran. Beberapa pihak cemas, hasil tes disalahgunakan perusahaan obat menjual obat antipenuaan yang belum teruji. Selain itu, perusahaan asuransi juga bisa menyalahgunakan hasil tes ini untuk menawarkan proteksi pada nasabahnya. Meski begitu, tes ini bisa memberi informasi penting tentang penyakit terkait usia lanjut, mulai dari penyakit jantung hingga Alzheimer atau kanker. Tim peneliti juga mengakui, teknik ini sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. "Namun, temuan terbaru dari tes ini adalah keakuratannya. Kami bisa mendeteksi perbedaan sekecil apapun dari panjang Telomeres," papar Maria Blasco dari Spanish National Cancer Research Center. Teknik ini cepat dan mudah karena beragam sampel bisa dianalisa sekaligus. Di sisi lain, alumni kedokteran Harvard Medical School dan peraih Hadiah Nobel Carol Greider menganggap mengetahui usia biologis sangat berguna dan bisa digunakan mengubah kebiasaan hidup. Seperti dikutipSciencedaily, tes ini seharga US$700 (Rp6 juta). Oleh: Billy A. Banggawan - inilah.com |
Senator AS Tuntut Privasi Google & Apple Posted: 26 May 2011 10:57 PM PDT DediNewsOnline.COM – Anggota kunci Senate Judiciary Committee Amerika Serikat (AS), menantang Apple Inc dan Google Inc beserta semua pengembang aplikasinya mengadopsi kebijakan privasi formal. Senator Al Franken dari Minnesota mengirim surat kepada kedua perusahaan raksasa itu untuk meminta agar semua aplikasi iPad, iPhone dan perangkat yang menggunakan sistem operasi Android Google memberi kebijakan privasi yang jelas dan bisa dimengerti. Kebijakan sepeti ini akan memberitahu pengguna mengenai informasi pribadi apa yang dikumpulkan aplikasi. Selain itu, pengguna akan diberitahu cara aplikasi mengumpulkan informasi yang digunakan serta potensi informasi dibagi dengan pihak lain. Saat ini, tak ada kebijakan mengatur hal tersebut dan semuanya diserahkan kepada pengembang. Franken mengatakan, hal ini terkait popularitas perangkat mobile Apple dan Google yang berada dalam posisi unik mempengaruhi pasar aplikasi dan melindungi privasi pengguna di pasar itu. Franken mengirim surat-suratnya dua pekan setelah ia mengadakan sidang dengar eksekutif Apple dan Google mengenai sejauh mana iPhone dan perangkat Android melacak lokasi pengguna dan rincian penyimpanan informasi itu. Pada sidang itu, Franken meminta perusahaan tersebut mensyaratkan aplikasi memberi kebijakan privasi. Namun, ia tak mendapat komitmen jelas dari salah satu perusahaan tersebut. VP teknologi software Apple Guy 'Bud' Tribble mengaku, kebijakan privasi saja tak cukup. Privasi itu perlu digodog menjadi produk-produk yang memiliki alat, termasuk alat pengungkapan pada layar yang secara jelas memberitahu pengguna cara data pribadi mereka dikumpulkan. Baik Apple dan Google memang menggunakan pengungkapan seperti ini guna memperingatkan pengguna dan mendapat persetujuan saat pengguna mengunduh aplikasi yang bisa mengakses informasi lokasi, misalnya. Namun, Franken mengaku menginginkan kebijakan privasi yang lebih rinci. Apple mengatakan, pihaknya tak punya komentar lebih lanjut perihal tersebut. Begitu pula Google, raksasa mesin pencari ini tak segera menanggapi permintaan itu. Saat sidang, Franken mendengar pengakuan iPhone Apple yang menyimpan data lokasi dari menara ponsel terdekat dan tempat-tempat Wi-Fi selama setahun. Data ini bisa digunakan membuat peta kasar pergerakan pemilik perangkat. Apple juga mengungkapkan, bug pada software menyebabkan iPhone terus mengirim data lokasi anonim ke server perusahaan. Bahkan, saat layanan lokasi pada perangkat telah dimatikan. Serupa, Google juga mengakui, perangkat Android menyimpan beberapa data lokasi GPS untuk waktu singkat. Dalam surat itu, Franken mengatakan, sementara semua aplikasi harus bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik mengenai cara mengumpulkan dan berbagi data pribadi, terbukti benar program-program itu mengumpulkan informasi lokasi pengguna.Oleh: Billy A Banggawan - inilah.com |
Suku Pedalaman Amazon Tak Kenal Konsep Waktu Posted: 26 May 2011 04:44 PM PDT DediNewsOnline.COM - Ilmuwan menemukan sebuah suku di pedalaman Brasil. Uniknya, semua orang dari suku ini tak memiliki usia dan tak mengenal konsep waktu, termasuk bulan atau tahun. Suku Amondawa berada di wilayah terpencil Amazon, Rondonia. Profesor University of Portsmouth, Chris Sinha, mengklaim, pertama kalinya ilmuwan bisa membuktikan 'waktu' bukan konsep universal manusia. "Kini kita tahu ada suku yang belum memiliki konsep waktu yang bisa diukur, dihitung atau dibicarakan secara abstrak," ujarnya. Seperti dikutip Daily Mail, bukan berarti suku Amondawa terasing dari waktu, mereka hanya lebih mengenal 'kejadian' dibanding waktu, lanjutnya lagi. Tim yang juga berisi ahli bahasa Wany Sampaio dan antropolog Vera da Silva Sinha menghabiskan delapan pekan bersama suku ini guna mencari tahu cara mereka mengonsep waktu, termasuk 'pekan depan' atau 'tahun lalu'. Tim menemukan, suku ini hanya mengenal konsep siang dan malam atau musim hujan dan musim kering. Selain itu, tim juga menemukan, anggota komunitas Amondawa tak memiliki usia, usia digantikan dengan mengubah nama. Misalnya, seorang anak akan memberi nama pada saudaranya yang baru lahir dan kemudian mencarikan nama baru ketika mulai dewasa. Suku Amondawa pertama kali bersentuhan 'dunia luar' pada 1986 dan sebenarnya suku tak benar-benar tertutup dari peradaban modern. Buktinya, meski terus hidup sederhana dengan berburu, memancing dan bertani, mereka juga sudah mengenal listrik dan televisi. Selain itu, suku ini juga mengadopsi bahasa Portugis. Alhasil, suku ini mulai jarang menggunakan bahasa tradisional mereka. Oleh: Billy A. Banggawan - inilah.com |
Dhani Akan Luncurkan Buku Melawan Tokoh Radikal Posted: 26 May 2011 04:36 PM PDT DediNewsOnline.COM - Ahmad Dhani sepertinya geram dengan tokoh radikal di Tanah Air. Bukan tanpa alasan, Dhani memang beberapa kali dimusihi beberapa tokoh radikal. Dan terakhir, Dhani dikaitkan sebagai tokoh zionis. Kesal akan hal itu, Dhani dalam waktu dekat ini akan menerbitkan buku. Dhani belum mau bicara secara spesifik mengenai bukunya itu. Namun buku itu paling tidak akan menyinggung tokoh-tokoh radikal di Indonesia. "Buku saya kontroversial. Pokoknya bisa membakar jenggot tokoh-tokoh radikal," kata Dhani saat ditemui di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (26/5). Menurut Dhani, judul bukunya itu berjudul Percaya Tidak Pecaya. Dan Dhani mengaku sudah mempersiapkan buku tersebut sejak setahun lalu. "Sebenarnya buku itu sudah mau diluncurkan, tapi gara-gara bom buku itu jadi tertunda. Gramedia (penerbit) sendiri tidak masalah dengan buku itu. Tapi saya yang takut. Takutnya karena bom buku itu malah menyulut emosi," sambung Dhani. Menurut Dhani, buku ini sengaja ia terbitkan karena rasa khawatirnya dengan tokoh-tokoh radikal di Tanah Air yang menurutnya sudah sangat mengganggu. "Isinya ada juga tentang gosip, soal konflik keluarga. Benang merahnya adalah jadi bangsa yang lebih baik," kata Dhani. Oleh: Ferry Noviandi - inilah.com |
You are subscribed to email updates from DediNews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar