Jumat, 01 Juli 2011

DediNews

DediNews


Menulislah Jika Tubuh Terasa Sakit Karena Bisa Menyembuhkan

Posted: 30 Jun 2011 11:39 PM PDT

DediNewsOnline.COM - Jika merasa sakit atau ada sesuatu yang salah pada tubuh Anda, sebaiknya tuliskanlah keluhan-keluhan tersebut dalam kata-kata positif pada diary atau blog pribadi Anda. Studi membuktikan menulis punya kekuatan untuk penyembuhan dan meringankan penyakit.

Inilah yang dilakukan survivor kanker yang juga seorang penulis, Amanda Enayati. Saat didiagnosis kanker, hal pertama yang ia lakukan adalah menelepon suami dan keluarganya, karena ia merasa tak bisa menanggung kesedihan sendiri.

Kemudian hal kedua yang dilakukannya adalah menulis di blog dengan tulisan yang diberi judul 'The Second Half of My Life'.

Berikut adalah kata-kata yang Amanda tulis dalam beberapa menit pertama:

Anda mungkin tidak akan percaya hidup saya. Dalam cahaya tertentu ini akan terbaca seperti sebuah ensiklopedia dari tragedi: revolusi, penyakit, isolasi, disfungsi, terorisme, kegagalan dan penarikan (withdrawal). Sebelum Anda pergi, biarkan saya juga memberitahu bahwa jika Anda bertemu saya, Anda mungkin berpikir saya adalah orang bahagia yang tidak pernah hidup.

"Menulis itu otomatis, intuitif (mengikuti kata hati) dan hampir tidak sadar bagi saya. Tetapi karena waktu berlalu, saya merasa yakin bahwa hal itu telah membantu menyelamatkan hidup saya, meskipun saya tidak berani mengungkapkannya karena takut terdengar tidak rasional," jelas Amanda Enayati, seperti dilansir CNN, Jumat (1/7/2011).

Menurutnya, menulis adalah kebutuhan dasar manusia untuk menceritakan sebuah cerita, termasuk cerita hidupnya. Hal ini bisa mengurangi tingkat stres yang akhirnya bisa meringankan penderitaan yang dirasakannya.

Sebuah studi yang dilakukan Dr. James Pennebaker, profesor dan ketua Departemen Psikologi di University of Texas di Austin, juga menemukan korelasi antara pengalaman traumatis dan peningkatan jumlah masalah kesehatan.

"Stres mayor dalam hidup mempengaruhi kesehatan fisik. Sama sekali tidak ada keraguan bahwa memiliki pergolakan yang serius dalam hidup Anda dikaitkan dengan perubahan biologis yang berpotensi merugikan, seperti peningkatan aktivitas kardiovaskular, menurunkan fungsi kekebalan tubuh, peningkatan risiko serangan jantung," ujar Dr. Pennebaker.

Pada studi pertamanya yang diterbitkan tahun 1986, Dr. Pennebaker mempelajari bagaimana menulis dan mengungkapkan trauma yang dirahasiakan dapat membantu meringankan penyakit seseorang.

Dr. Pennebaker membuat dua kelompok yang dibagi menjadi kelompok yang menuliskan keluhan atau traumanya dan kelompok kontrol sebagai pembandingnya.

Hasilnya, enam bulan berikutnya kelompok yang menuliskan kisah traumatisnya mengalami penurunan tingkat penyakit dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menuliskan kisah traumatisnya.

Dalam studi lain pada tahun 1990-an, orang dengan AIDS yang menuliskan kisah tentang diagnosa dan bagaimana AIDS mempengaruhi kehidupannya, ternyata bisa mengalami peningkatan yang bermanfaat dalam jumlah sel darah putih dan penurunan virus.

Studi demi studi yang dilakukan Dr. Pennebaker membuatnya menyimpulkan bahwa menuliskan pengalaman negatif dalam kata-kata tampaknya memiliki efek positif pada fisik dan juga psikologis.

Dr. Pennebaker juga mempelajari bagaimana nuansa cara menulis dapat membantu orang untuk sembuh. Salah satunya yang mampu menuliskan hal-hal positif dalam tulisannya, seperti 'cinta', 'peduli', 'bahagia' dan 'sukacita', yang tampaknya lebih bermanfaat daripada yang lain.

"Bahkan jika orang mengatakan 'tidak ada yang peduli dengan saya' atau 'saya tidak mencintai siapa pun,' yang berarti mereka masih memikirkan dimensi kebahagiaan. Lebih baik mengatakan 'Anda tidak puas' daripada mengatakan 'Anda sedang sedih'," jelas Dr. Pennebaker.

Penelitian lain juga dilakukan Nancy Morgan dari Georgetown's Lombardi Cancer Center. Pada saat ia menciptakan program menulis ekspresif di Lombardi pada tahun 2001, ia telah kehilangan ibu dan suaminya karena kanker.

Melalui program tersebut dia mengadakan workshop penulisan untuk pasien, pendeta, perawat, pekerja sosial dan mahasiswa kedokteran. Penelitian Morgan menunjukkan korelasi yang signifikan antara ekspresi diri dan cara pasien kanker berpikir tentang penyakit mereka, serta perbaikan fisik tertentu pada kesehatan mereka.

"Yang mengejutkan saya adalah kesamaan dalam menulis. Hampir setiap orang yang menguraikan shock saat menerima diagnosis kanker hingga beberapa tingkat penerimaan suatu bentuk rasa syukur dari beberapa transformasi tertentu dalam hidupnya," jelas Morgan.

Pengertiannya adalah, lanjut Morgan, 'kanker bukan hadiah' tetapi mengajarkan bagaimana pasien menghargai karunia dalam hidup mereka.

"Para pasien tampaknya menemukan jalan keluar dari kegelapan dan saya percaya menulis membantu mereka melakukan itu," ujar Morgan. Source

Ini Dia Cara-cara untuk Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Posted: 30 Jun 2011 11:33 PM PDT

DediNewsOnline.COM - Jenis kanker yang paling banyak ditakuti kaum perempuan adalah kanker payudara, karena jika telat didiagnosis bisa menyebabkan kematian. Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya.

"Kebanyakan kanker payudara tidak menurun di keluarga. Kenyataannya kasus kanker payudara sangat dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup dan pilihan alat kontrasepsi," ujar Dr Marisa C Weiss, selaku presiden dan pendiri Breastcancer.org, seperti dikutip dari ABCNews.go.com, Jumat (1/7/2011).

Weiss menuturkan paparan bahan kimia yang ditemukan dalam makanan, minuman, udara yang dihirup, obat-obatan yang dikonsumsi dan beberapa produk pribadi bisa mempengaruhi pengembangan dan kinerja sel-sel payudara setiap harinya sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

"Ada atau tidak adanya riwayat kanker dalam keluarga, tetap saja ada banyak hal yang kita bisa lakukan untuk mengurangi risiko dan memilih melakukan pola hidup yang sehat," ujarnya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara yaitu:
  1. Memiliki berat badan yang sehat dan menjaganya agar tidak berlebihan atau kurang, sehingga mengurangi salah satu faktor risiko kanker payudara.
  2. Berolahraga secara teratur setidaknya 3-4 jam dalam satu minggu, tapi jika bisa lebih banyak maka akan jauh lebih baik.
  3. Menghindari alkohol, berdasarkan studi tahun 2007 diketahui angka kejadian kanker payudara meningkat jika mengonsumsi alkohol.
  4. Berhenti merokok serta menghindari paparan asap dan tempat-tempat yang memiliki paparan asap rokok.
  5. Menyerap sedikit sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D.
  6. Hindari memasak atau memanaskan makanan dalam wadah plastik atau pandi yang bisa menimbulkan bahan kimia berbahaya bisa terkena udara panas. Pertimbangkan bahan dari stainless steel, keramik atau besi untuk memasak, meyimpan dan menyajikan makanan.
  7. Memiliki pola makan yang sehat dengan mengurangi makanan yang digoreng, makanan cepat saji atau dalam kemasan siap pakai. Serta perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayuran yang telah dicuci bersih terlebih dahulu.
  8. Mengonsumsi air yang telah dimasak dengan matang serta melalui penyaringan.
  9. Memiliki pola tidur yang cukup setiap harinya, karena tidur yang cukup bisa membantu memperbaiki dan menjaga sistem kekebalan tubuh seseorang.
  10. Memilih produk rumah tangga yang aman, seperti menghindari penggunaan pestisida serta produk lain yang diketahui mengandung bahan kimia berbahaya.

Selain itu tak ada salahnya untuk melakukan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) sebagai salah satu bentuk deteksi dini kanker payudara yaitu:
  1. Perhatikan payudara dengan posisi kedua tangan di atas kepala kemudian kedua tangan di pinggang.
  2. Angkat tangan kiri ke atas kepala.
  3. Gunakan permukaan jari yang rata untuk meraba atau menekan payudara serta pastikan untuk menyentuh seluruh bagian payudara. Pola yang digunakan bisa dengan gerakan arah memutar, gerakan arah naik dan turun atau arah keluar dan masuk area putting. Usahakan menggunakan gerakan yang sama setiap bulannya.
  4. Menekan setiap putting dengan lembut dan memperhatikan apakah ada cairan yang keluar.
  5. Memeriksa daerah antara payudara dan ketiak serta payudara dan tulang dada sambil berbaring.
  6. Mengulangi semua langkah tersebut untuk payudara yang sebelah kanan. Source

Wow, Ilmuwan Bikin Medan Magnet Terkuat Dunia

Posted: 30 Jun 2011 05:55 PM PDT

DediNewsOnline.COM – Ilmuwan Jerman berhasil memecahkan rekor dunia baru setelah menghasilkan medan magnet buatan terkuat dunia. Medan magnet ini 10 ribu kali lebih kuat dari magnet biasa.

Menakjubkannya lagi, medan magnet ini 10 kali lebih kuat dibanding pemecah atom terbesar dunia Large Hadron Collider (LHR) di CERN.

Medan magnet buatan sendiri ini memiliki kekuatan 91,4 Tesla. Rekor sebelumnya yakni sebesar 89 Tesla yang dipecahkan ilmuwan Los Alamos National Laboratory.

Sergei Zherlitsyn dan rekan di High Magnetic Field Laboratory Dresden (HLD) membangun 200 kg koil yang terbuat dari tembaga berlapis Kevlar, bahan untuk rompi antipeluru. Untuk dua perseratus detik dialirkan aliran listrik melalui koil untuk menghasilkan medan magnet dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kami tak benar-benar tertarik mencapai nilai medan tertinggi, namun sekadar menggunakannya untuk riset materi sains," ujar Direktur HLD Joachim Wosnitza.

"Makin kuat medan magnet, makin akurat ilmuwan mampu memeriksa properti zat yang digunakan dalam sirkuit elektronik dan superkonduktor," jelas Wosnitza.

Sementara itu, ilmuwan National High Magnetic Field Laboratory di Los Alamos sedang membuat magnet yang dirancang menghasilkan 100 Tesla medan magnet yang diharapkan mengoyak rekor dunia Zherlitsyn. Source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar