Sabtu, 30 Juni 2012

Samudra Biru Cinta

Samudra Biru Cinta


Seorang Anak Belajar dari Kehidupan di Sekitarnya

Posted: 30 Jun 2012 11:49 AM PDT

Samudra Biru _ Seorang anak belajar dari kehidupannya, dan yang paling dekat adalah keluarga. Dalam hal ini peran yang paling utama adalah orang tua, kemudian saudara dan lingkungan di sekitarnya, bisa paman, nenek kakek, tante, tetangga dan lain sebagainya.

Penulis sangat ingat dengan kata-kata Dorothy Law Notle seorang penulis dan konselor keluarga. Dan dia membuat sebuah puisi yang apik dan puisinya ini menjadi pedoman para orang tua untuk berhati-hati pada setiap perkataan maupun sikapnya.

Puisinya ini telah didistribusikan kepada jutaan hingga ratusan juta para orang tua. sebaiknya Anda juga turut membaca dan menyimaknya dengan seksama. Kemudian praktekan dalam setiap kehidupan kita juga sebelum terlambat!.

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih sayang dalam kehidupannya.

Dan Anda hingga detik ini merasakan kehidupan dengan "karakter" yang seperti apa? mungkin dalam hati Anda bisa menjawabnya hanya tidak mau mengakuinya. Berlaku sekali sebuah kata mutiara yang populer di Indonesia "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya". Perilaku kita pun terkadang demikian adanya. 

Hasil foto copy dari apa yang kita lihat, kita rekam di bawah alam sadar. Jika demikian apakah Anda mau jika anak-anak Anda mencotoh perilaku buruk orang tuanya? berlaku kasar, pemarah, berkata jorok, berteriak-teriak, mengumpat, cemberut, egois, dan perilaku buruk lainnya? Jika Anda benar-benar sayang dengan buah hati Anda, mulai sekarang berubah! hentikan ketololan yang terkadang tanpa sadar melingkupi Anda hanya karena habit. Sulit memang tapi bukan berarti tidak bisa. Selamat berubah...

Salam.

Tristan Alif Naufal "Messinya Indonesia" di Masa Depan

Posted: 30 Jun 2012 09:47 AM PDT

Foto: VIVAnews /Muhammad Solihin


Samudra Biru _ Namanya Tristan Alif Naufal atau biasa disapa "Alif" usianya masih terbilang sangat belia   tujuh tahun tapi melihat aksinya yang mengolah kulit bundar dengan teknik tinggi membuat kita menjadi berdecak kagum. Sekilas bocah berusia tujuh tahun itu bak Lionel Messi bintang dari Argentina, menggiring bola dengan lincahnya, meliuk diantara teman sepermainannya.

Dari kebiasaannya yang menemani sang ayah menonton sepakbola di telivisi, Alif kecil yang saat itu berusia empat tahun turut larut dalam euforia sepakbola. 

Anak laki-laki pasangan Irma Lansano dan Ivan Trianto ini langsung jatuh cinta dengan dunia sepakbola, dan dalam kesehariannya diisi dengan latihan. Alif mulai belajar mengolah si kulit bundar dari teknik dasar hingga teknik yang cukup sulit untuk ukuran seusianya.

Alif yang saat ini berlatih dibawah arahan pelatih Paul Barrat di Liverpool FC International Football Academy ( LFCIFA). "Alif sangat mahir dalam dribble dan menyerang", kata Paul Barrat sang pelatih.

Kemampuan Alif kian mendapat tempat di masyarakat luas setelah sebuah video dengan judul "Tristan Alif Naufal (Indonesian Football Star on The Making)" diunggah di Youtube sejak 3 maret 2012.

Lihat videonya dibawah ini


Diliput oleh @tvOne


Bocah kecil yang dijuluki Lionel Messi dari Indonesia itu sangat beruntung bisa bertatap muka langsung dengan mantan pelatih Barcelona Joseph 'Pep' Guardiola. Dalam sebuah talk show disalah satu siaran televisi swasta di Kebun Jeruk, Jakarta, Sabtu (30/6). 

Pada kesempatan itu Alif tidak hanya bersapa dan berjabat tangan tapi juga menunjukkan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar dihadapan Pep Guardiola. Bocah yang tercatat sebagai murid sepakbola Liverpool FC International Football Academy ini tidak menyia-nyiakan kesempatan yang baik itu.

Melihat kebolehan Tristan Alif Naufal dalam mengolah si kulit bundar, pelatih berkepala plontos itu pun terkesima. Pep pun berpesan kepada Tristan untuk terus berlatih. Dia (Tristan) punya bakat menguasai bola kaki kanan dan kirinya bagus. Tapi dia harus sering berlatih baik di jalanan, rumah atau pun di sekolah, "kata Pep.

Sebagai pelatih klub papan atas di dunia, mengatakan jika pemain muda ingin menjadi pemain kelas dunia harus memiliki beberapa kriteria khusus; "Yang terpenting dalam memoles pemain muda itu, mereka harus mengerti sebuah permainan, mengasah skill, dan memiliki passion. Jadi bisa mencapai prestasi tinggi", papar pria berusia 41 tahun ini.


Sumber pelengkap: Berita tvOne, RCTI.

10 Penalti Ala Panenka

Posted: 30 Jun 2012 06:02 AM PDT

Samudra Biru _ Tendangan penalti ala Panenka kembali populer di Piala Eropa 2012, setelah dua pemain melakukannya. Pemain belakang Spanyol Sergio Ramos menyontek bola dengan pelan dalam laga adu pinalti dimana La Furia Roja  mengalahkan Portugal dibabak semifinal Piala Eropa 2012 dengan berkesudahan 2-4 untuk Spanyol.. 

Tendangan pinalti ala Panenka yang dilakukan Ramos terjadi tiga hari setelah Andrea Pirlo playmaker Italia membuat aksi menawan saat adu pinalti melawan Inggris di babak perempat final.

Siapa sebenarnya yang mempopulerkan pertama kali teknik tendangan penalti ala Panenka ini? tidak lain tentu saja Panenka sendiri. Antonin Panenka melakukan tendangan penalti semacam itu saat mengantarkan Czechoslovakia mengalahkan Jerman Barat lewat adu pinalti di final Piala Eropa tahun 1976.

Berikut ini contoh terbaik 10 Penalti Ala Panenka yang populer itu.

  1. Antonin Panenka vs German 1976
  2. Fernando Baiano vs Croatia 1999
  3. Francesco Totti vs Holland 2000
  4. Helder Postiga vs England 2004
  5. Gonzalo Pineda vs Argentina 2005
  6. Zinedine Zidane vs Italy 2006
  7. Artem Milevsky vs Switzerland 2006
  8. Sebastian Abreu vs Brasil 2007
  9. Sebastian Abreu vs Ghana 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar